Pernikahan adalah hadiah yang diberikan Allah SWT bagi seorang pria dan wanita. Pasti jawaban setiap orang dewasa di dunia ini kalau ditanya apakah anda mau menikah? Ya, jarang kita dengar jawabannya, mudah-mudahan atau tidak. Pernikahan berasal dari Allah diberikan kepada laki-laki dan perempuan dewasa dengan cinta kasih sayang yang bersemi dihati kedua insan dan diikat dengan komitmen untuk membangun masa depan.
Pernikahan adalah karunia/kurnia
Di dalam Al Qur’an surah Al Jumuah 4 Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. Dan surah Yunus 58 Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”Secara signifikan ayat di atas memang tidak begitu berhubungan dengan sebuah histori pernikahan, tetapi sangat penting bagi setiap insan yang merencanakan pernikahan, khususnya pemuda pemudi yang sudah mulai memikirkan dan membicarakan masa depan dengan pasangannya. Sebagai dasar yang suci bahwa sebuah pernikahan adalah rencana Allah sendiri bukan rencana manusia, untuk mengungkapkan hal itu kita sebagai manusia harus mengakui bahwa pernikahan adalah karunia atau sebuah kurnia yang diberikan Tuhan bukan sesuatu yang harus segera dilaksanakan, dipaksakan ataupun benda yang dapat dibeli dengan harga yang murah atau pun mahal. Pernikahan adalah karunia artinya ada rencana dan potensi yang luar biasa di dalamnya menyangkut generasi yang akan datang.
Tetapi apa yang terjadi dengan pernikahan saat ini? Banyak masalah-masalah yang terjadi, kekecewaan yang berlarut-larut, kepada pasangan, kebohongan dan perceraian. Menikah hari ini dan besok, bulan depan atau tahun depan bisa berpisah dengan seenaknya!
Baca Juga: Hijab bagi wanita Muslim
Apa kata kitab pada awalnya (Sabda Isa, “Tidakkah kamu baca bahwa Dia, yang menciptakan manusia, dari mulanya telah menjadikan laki-laki dan perempuan? Firman-Nya, ‘Oleh sebab itu, seorang laki-laki akan meninggalkan ayah serta ibunya dan hidup bersama-sama dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu.’ Dengan demikia mereka bukan lagi dua melainkan satu. Sebab itu apa yang sudah dipersatukan oleh Allah janganlah dipisahkan oleh manusia.” [dikutip dari Kitab Al Injil).
Kalau manusia selalu berpikir bahwa pernikahan adalah buatan manusia, Allah Sang penyayang tidak usah ikut campur, maka tidak heran kualitas dalam suatu pasangan ataupun sebuah keluarga sangatlah tidak kuat, mudah goyah dan menunggu kehancuran. Menikah bukanlah umur jagung atau berusia 10 sampai 50 tahun, tetapi selamanya kecuali mautlah yang dapat memisahkan.
Pernikahan adalah lembaga yang dibangun oleh Allah, karena melalui pernikahan yang berkualitas akan melahirkan bangsa yang hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.