Kamis, 10 Desember 2015

Sang Pria Pertama - Nabi Adam A.S

Sejak pria lahir kedunia ini pada hakekatnya adalah sejati (real), jadi tidak satu pun pria ketika hadir didunia yang fana ini, ada yang kurang sejati atau setengah sejati. Pria begitu unik dan spesial dihadapan Allah swt Sang Pencipta para pria sejati, dan ada rencana yang sangat indah serta besar melalui kehidupan seorang pria.

Dengan sangat jelas di dalam seluruh sejarah dan risalah wasiat yang diberikan Allah di dalam kitab-kitab sakti-Nya di dalamnya sangat banyak tertulis kisah-kisah para pria sejatinya Allah, Tuhan nya para pria sejati diceritakan di dalamnya petualangan, kisah suka dan duka, dan akhirnya berpengalaman dengan Tuhan sangat ditonjolkan dalam setiap kisah hidup para pria sejati yang telah menjadi pengajaran, sharing of live dan testimony (kesaksian hidup) para pria sejatinya Allah Azza waJalla.


Mereka adalah nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub,… Waraqah bin Naufal, Muhammad, para Al Hawariyin, para sahabat… dan masih banyak lagi baik yang tertulis maupun yang tidak, baik yang menonjol atau yang kurang di ekspos seperti Armia, Thalut, Syu’aya, dll. Maksudnya dalam pemberitaan bukan dalam membeda-bedakan keberadaan mereka.

Ada juga dari antara pria tersebut yang sangat ajaib, ghaib dan sedikit aneh kejadiannya, contohnya seperti sang Kalimat yang menjadi pria Isa, Ilyas yang terbang ke surga, Yahya sang pebaiat (pemandi) anak imam Zakarya yang telah syahid di dalam da’wah nya.

Kenapa/mengapa, ada apa dan bagaimana dengan pria sekarang? Pertanyaan ini mungkin mewakili banyak orang, khususnya lawan jenis pria yaitu wanita. Memang ketika pria lahir kedunia dengan DNA sebagai pemimpin/kepala, pemenang dan sebagai imam tidak lepas dari warisan yang mereka telah terima dari nenek moyang pendahulu mereka tanpa di sadari, dosa telah menjadi ikatan yang terus mengikat perjanjian atau kesalahan yang dibuat pada awalnya.

Itulah yang menjadi bumerang bagi pria tahap berikutnya ketika mereka terus bertumbuh dan berkreatifitas, mulailah muncul hal-hal yang buruk, mengecewakan dan menyelewengkan otoritas dari pria tersebut, muncullah penolakan diri, pemberontakan dan citra diri yang mudah terhipnotis oleh rayuan dunia serta si jahat.

Sebenarnya semua konfilk-konfilk itu dialami juga oleh para pria sejati di atas hanya mereka berhasil keluar dan menjadi pemenang. Kisah-kisah merekalah yang akan kita bahas dan buah akhlak mereka yang akan di petik oleh para pria sejati.

Sang Pria Pertama (nabi Adam AS)

Allah SWT sangat penuh hati-hati dan kreatif membentuk nenek moyang para pria ini, seperti yang tertulis dalam wasiat berikut: dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat “Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (QS Al Hirjr 28-29)

Begitu luar biasa, Allah huakbar…tak ada kata-kata yang indah yang dapat membalas perbuatan Tuhan ketika Dia punya rencana untuk membuat pria, pada saat itu Allah SWT sangat bergembira dan membayangkan hal-hal yang sangat menarik melalui kehidupan pria pertama itu dikemudian hari. Allah begitu penuh kasih sayang seperti seorang ayah dan ibu yang memperhatikan dan merawat anak mereka.

Allah pasti melihat harapan dan potensi yang sangat fantastik kepada pria tersebut di dalam mengelolah dan berkomunikasi dengan Tuhannya. Dan yang paling unik lagi adalah Allah meniupkan ruh kehidupan kepada pria itu, ada suatu gambaran atau citra ilahi yang diwariskan oleh Tuhan semesta alam. Pria Adam menjadi mandataris Allah di dalam mengatur dan mengembangkan setiap ciptaan Allah Sang Maha Pencipta, Tuhan sangat begitu paham akan pria Adam dan segala kebutuhannya semuanya dipenuhi. Bahkan ada satu hal yang istimewa bahwa Allah tahu pria Adam butuh seorang pendamping yang setia yang cantik dan penuh kasih sayang.

Adam tidak pernah berpikir untuk hal itu, ini adalah satu hal yang kita pria harus pelajari supaya setiap pria berserah dan tahu Allah yang sudah sediakan pendamping hidup. Masa pun berlalu dalam kehidupan pria Adam yang sempurna dan taat kepada Tuhannya, dan pada suatu waktu Adam mengalami kejatuhan ke dalam bujukan dosa yang berasal dari Iblis melalui istrinya yang sangat dia cintai.

Adam kurang teliti memperhatikan setiap rambu-rambu yang telah Tuhan tentukan, berita itu menjadi warisan para pria sampai hari ini. Walaupun pria telah diciptakan begitu unik bahkan malaikat pun harus tunduk melayani manusia, tapi dosa telah merayu Adam dan membuat dia harus keluar dari taman yang indah yang Allah sudah siapkan.

dan sesungguhnya telah Kami perintahkan [947] kepada Adam dahulu, Maka ia lupa (akan perintah ini), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat (QS Thaahaa 115)

Pesan di atas menjadi warning bagi kita serta membawa kepada kesadaran penuh bahwa pria sejati Adam telah lupa akan pesan Tuhan nya dan dia lengah dan akhirnya jatuh ke dalam dosa. Memang Iblis adalah provokatornya, dia meraka selihai dan seindah mungkin dan akhirnya dia berhasil. Sebagai pria sejati kita semua harus sadar dan mengaku jangan sombong bahkan pria sejatinya Allah telah jatuh pada tipuan dosa.

Dosa dan pelanggaran telah membuat Adam harus terpisah dari Allah, mati secara ruhani dan mengalami kutuk akibat dosa tersebut. Akibat dosa adalah maut dan kutuk. Banyak pria zaman sekarang ini pura-pura tahu bahwa dia sudah jauh dari Tuhan nya, dia seperti buronan yang terus menerus diburu dan hidup sebagai pelarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.